Total Quality Management (TQM) Bank BRI Mendalo (Jambi)
Apakah
Bank BRI menjalankan Total Quality Management
I
TOTAL
QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI BANK BRI MENDALO, JAMBI
1. Definisi Total Quality Management
Mutu terpadu atau disebut juga Total
Quality Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu:
Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau
jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan).
Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar
sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan
(continous improvement) dan memotivasi karyawan “ (Kid
Sadgrove, 1995)
Seperti
halnya kualitas, Total Quality Management dapat diartikan sebagai berikut;
o
Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993, p.135).
o
Sistem manajemen yang mengangkat kualitas
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).
o
Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Pengertian
lain dikemukakan oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa Total
Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.
2. Unsur – unsur Total Qulity Management di
Bank BRI.
Total
quality management memiliki unsur-unsur dalam pelaksanaannya. Unsur-unsur ini
yang harus terdapat di dalam perusahaan agar memiliki kualitas pelayanan yang
baik. Berikut hasil penelitian yang kami lakukan di Bank BRI yang terdapat di
Mendalo :
1.
- FOKUS PELANGGAN
Fokus
pelanggan adalah upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari
masukan – masukan dari pelanggan secara teratur. Dalam menjalankan usaha
kepuasan pelanggan sangat penting demi kelangsungan usaha. Kepuasan pelanggan
adalah suatu respon pelnggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan
antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaian. Menurut kotler kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan
harapan. Sehingga fokus terhadap pelanggan harus di utamakan karna berdampak
pada kepuasan pelanggan itu sendiri. Pelanggan tidak lagi artikan sebagai
seseorang yang membeli produk baik berupa barang atau jas tetapi sekrang
pelanggan di artikan siapapun dalam sistem pelayanan yang berinteraksi dengan
lainnya dalam sistem itu baik sementara maupun permanen. Ada 2 jenis fokus
pelanggan didalam unsur – unsur total quality management (TQM) yaitu :
1. Fokus
pelanggan internal
Fokus pelanggan
internal merupakan pelanggan yang berada di dalam organisasi dan menentukan
kualitas manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan produk dan
jasa. Perusahaan fokus terhadap pemberdayaan karyawan di perusahaan demi
menjaga integritas perusahaan dalam pelayanan kepada pelanggan. fokus ini
contohnya memberikan traning terhadap karyawan.
Dalam hal ini, Bank BRI
mendalo menjalankan fokus pelanggan internal dengan melakukan pelatihan kepada
karyawannya sehingga karyawan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan
baik. Observasi yang saya lakukan di Bank BRI dengan melihat kinerja karyawan
dalam melayani nasabah, dapat saya simpulkan bahwa karyawan melayani nasabah
dengan baik tetapi dalam hal pengurusan hal – hal yang lebih rumit contohnya
perbaikan kartu ATM, pembuatan rekening dan lain-lain terkesan lambat atau
lama.
2. Fokus
pelanggan eksternal
Fokus pelanggan
eksternal adalah pelanggan yang berada diluar organisasi yang menentukan
kualitas produk dan jasa yang di sampaikan kepadanya. Fokus ini nasabah
merupakan seseorang yang menjadi objek yang dilayani. Observasi yang saya
lakukan yang pernah menggunakan jasa keuangan BRI mendalo merasakan bahwa
pelayanan yang diberikan lumayan baik. Mengapa saya katakan baik ? karena :
a. Pelanggan
yang datang disambut dengan ramah oleh karyawan
b. Karyawan
cepat tanggap atau renponsif dalam melayani kebutuhan pelanggan.
c. Ada
rasa emphaty yang diberikan karywan terhadap nasabah
d. Memberikan
rasa nyaman saat melakukan transaksi
- 2. OBSESI TERHADAP KUALITAS
Perusahan
apapun wajib memiliki obsesi terhadap kualitas
karena obsesi terhadap kualitas adalah pemikiran yang selalu mengarah
terhadap kualitas yang diharapkan dapat memuaskan pelanggan.
Pengamatan
yang saya lakukan di Bank BRI mendalo tentang obsesi terhadap kualitas dapat
saya simpulkan bahwa Bank BRI mendalo tidak memilki obsesi yang tinggi terhadap
kualitas. Mengapa saya mengatakan hal itu ? saya mengatakan itu karena dalam
pengamatan saya, Bank BRI tiap tahun tidak memilki perubahan yang signifikan dalam
pelayanan. Berikut contoh hal – hal yang tidak mengalami perubahan dalam
pelayanan :
1. Mesin
Anjungan Tunai Mandiri atau yang sering disebut ATM di Bank BRI tidak sering
kehabisan uang.
2. Seringnya
gangguan di dalam Mesin Anjungan Tunai (ATM)
3. Ukuran
gedung yang tidak mengalami perubahan. Banyaknya nasabah Bank BRI mendalo tidak
dapat menampung seluruh nasabah saat hari – hari tertentu.
4. Pelayanan
yang tidak mengalami peningkatan. Contohnya lamanya pembuatan rekening dan
perbaikan Kartu Anjungan Tunai Mandiri
- 3. PENDEKATAN ILMIAH
Pendekatan
ilmiah sangat penting dalam pengambilan keputusan diperusahaan. Karena ilmiah
adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang fugsional
terhadap masalah. Pendekatan ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Metode
ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi
ilmu merupakan pengetahuan yang didapat lewat metode ilmiah.
Sama
hal dengan Bank BRI mendalo dalam
menghadapi masalah – masalah di dalam pelayanan dengan menggunakan pendekatan
ilmiah. Sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan. Contoh dari pendekatan
ilmiah yang di Bank BRI mendalo ialah :
-
Saat saya melakukan transaksi di Bank
BRI mendalo, saya melihat seorang nasabah berumur paruh baya komplain terhadap
karyawan BRI karena berkurangnya jumlah saldo nasabah tersebut akan tetapi
nasabah tidak merasa mengambil uang beberap hari. Saya melihat karyawan Bank
BRI melakukan pengecekan transaksi – transaksi di rekening nasabah tersebut dan
saya melihat karyawan tersebut memprosesnya sebelum mengambil tindakan.
-
Pengalaman teman saya yang kehilangan
kartu ATM dan mengurus di Bank BRI mendalo. Karyawan tersebut meminta surat
dari kantor polisi dan buku tabungan. Ini dapat disimpulkan bahwa dalam
menghadapi masalah nasabah, Bank BRI melakukan metode ilmiah dengan
mengumpulkan data dan keterangan dalam proses prosedur penyelesaian masalah.
-
Pendekatan ilmiah juga akan di gunakan
saat nasabah Bank tersebut melakukan permintaan pinjaman. Sebelum itu bank BRI
akan melakukan pemeriksaan data – data serta penyelidikan sebelum memberikan
pinjaman. Contohnya karyawan bank bri akan memeriksa keadaan rumah.
- 4. KOMITMEN JANGKA PANJANG
TQM
merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan
busaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang
sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penrapan TQM dapat
berjalan.
Komitmen
jangka panjang yang lakukan Bank BRI mendalo yaitu :
1. Selalu
mengikuti slogan yang dimana kepuasan pelanggan yang paling utama. Slogan BRI
adalah “Melayani Setulus Hati” terbukti dari pelayanan yang baik kepada
nasabah.
2. Adanya
peningkatan dan perbaikan sistem lama dalam pelayanan dan kualitas. Contohnya
pembayaran uang kuliah yang dari manusal menjadi online
3. Sumber
daya di Bank BRI mendalo memadai
4. Adanya
kerja sama tim di dalam pekerjaan. Dalam pengamatan saya, Bank BRI memiliki
kerja sama tim saat menyelesaikan transaksi ataupun masalah yang dihadapi.
Contohnya saat pencairan dana
5. Adanya
pelatihan yang dilakukan Bank BRI kepada karyawan. Contohnya saat awal
penerimaan karyawan baru dengan melakukan training.
6. Karyawan
dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Dari pengamatan saya jumlah Unit
Anjungan Tunai Mandiri di Bank Bri mendallo terjadi penambahan unit. Jumlah
nasabah yang ingin mengantri saat pengambilan uang di ATM yang begitu banyak
menjadi alasan penambahan unit ATM dan dalam pengusulan penambahan unit adalah
karyawan Bank BRI itu sendiri.
- 5. KERJA SAMA TIM
Kerja
sama adalah sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau lebih
untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja
menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi
kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki
energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim.
Komunikasi akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap
anggota.
Dari
pegamatan saya di Bank BRI melakukan kerja sama tim didalam melaksankan
aktivitas, contohnya adalah :
1. Saat
perbaikan kartu ATM yang rusak.
Karyawan yang melakukan
pencatatan dan pengeluaran kartu baru adalah orang yang berbeda. Karyawan
tempat nasabah yang mengalami masalah melapor dan karyawan tersebur mencatat kemudian
melaporkan ke bagian lain.
2. Dalam
pengisian uang dalam mesin ATM
Saat melakukan pengisian uang dalam
mesin ATM terdapat beberapa orang yang memiliki tugas masing-masing. Contohnya
satpam sebagi penjaga, ada karyawan pemegang kunci Mesin ATM dan karyawan
sebagai pengawas.
- 6. PERBAIKAN PROSES SECARA BERKESINAMBUNGAN
Proses
perbaikan yang di lakukan secara terus – menerus bertujuan proses yang handal,
yang artinya memperkecil variasi output saat sedang malakukan produksi. Tujuan kedua dari perbaikan proses
ialah merancang kembali proses tersebut untuk memproduksi output yang lebih
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, agar pelanggan baik yang internal maupun
yang eksternal menjadi puas. Sehingga perbaikan didalam perusahaan
sangat penting dilakukan guna mengedepankan konsistensi pelayanan.
Dalam
pengamatan saya di Bank BRI mendalo perbaikan proses secara berkesinambungan
ialah sebagai berikut :
-
Bank BRI mendalo menambah unit Mesin ATM
agar mengurangi nasabah yang malakukan transaksi secara manual.
-
Bank BRI mendalo memiliki standard
operating procedure agar dengan ini pelayanan yang diberikan Ban BRI mendalo
sama atau mengurangi varian output.
-
Mengubah sistem transaksi mahasiswa saat
pembanyaran uang kuliah dari secara manual menjadi secara online. Dalam pembanyaran
uang kuliah, mahasiswa tidak hanya dapat membanyar melalui teller Bank BRI
tetapi dapat juga melakukan transasksi melalui mesin anjungan tunai mandiri
(ATM)
- 7. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pelatihan
sangat penting dilakukan didalam perusahaan agar kualitas output yang akan di
berikan ke pelanggan atau nasabah sesuai standar yang ditetapkan.
Bank
BRI mendalo melakukan pelatihan kepada karyawan contohnya pada saat melakukan
perekrutan karyawan baru. Mereka dilatih dan di coba selama 3 bulan didalam
Bank BRI.
- 8. KEBEBASAN YANG TERKENDALI
Dalam
TQM, melibatkan staf dalam proses pemecahan masalah merupakan langkah jitu
dalam upaya menanamkan rasa memiliki dan tanggung jawab. Namun perlu ada sebuah
kebebasan yang sifatnya sudah terencana dan terkendali agar kebebasan dalam
melibatkan staf dalam hal tesebut dapat menghasilkan sebuah hasil yang
memuaskan.
Sama
hal dengan dengan Bank BRI mendalo, BANK BRI memberikan tanggung jawab ke
karywan dalam memutuskan keputusan dalam aktivitas. Contohnya saja saat
memberikan pinjaman kepada nasabah. Karyawan dari bagian devisi ini akan
melakukan metode ilmiah pemrosesan pinjaman dan karyawan tersebutlah yang akan
memustuskan apakah nasabah tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan
pinjaman. Tetapi biasanya jumlah pinjaman yang dapat mereka putuskan relatif
rendah atau berkisar 5 juta – 15 juta.
- 9. KESATUAN TUJUAN
Perusahaan
perlu adanya kesamaan tujuan agar semua yang dilakukan menjadi sebuah tujuan
bersama dan menjadi terarah.
Visi
dari Bank BRI ialah Menjadi bank komersial
terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Dari pengamatan saya, Ban
BRI mendalo telah bersama – sama mengutamakan kepuasan nasabah. Terlihat dari
peningkatan pelayanan yang diberikan. Contohnya mempermudah pembayaran uang kuliah
di universitas jambi.
10. KETERLIBATAN
DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Tidak
hanya dalam melibatkan karyawan dalam proses pemecahan masalah, tetapi juga
melibatkan karyawan dalam pemberian pengaruh positif terhadap lingkungan
perusahan.
Dari
pengamatan saya selama menggunakan jasa keuangan BRI mendalo, karyawan terlibat
dalam memberikan masukan positif di lingkungannya. Contohnya saja dulu mesin
ATM di Bank BRI mendalo hanya terdapat 2 unit. Tetapi tak lama saya melihat
penambahan satu unit mesin ATM. Hal ini terlihat bahwa karyawan terlibat dalam
memberikan masukan di dalam kegiatan perbankan. Terjadinya penambahan unit
pasti dikarenakan banyaknya jumlah nasabah atau mahasiswa unja yang melakukan
transaksi penarikan uang ataupun tranfer uang.
3. Kesimpulan
Dari
unsur – unsur yang saya teliti, Bank BRI mendalo melakukan unsur – unsur diatas
meskipun dalam pelaksanaannya kurang baik yang contohnya seringnya kehabisan
uang di dalam mesin ATM. Tetapi kekurangan tersebut tertutupi dengan pelayanan
yang lumayan baik walaupun Bank BRI mendalo tersebut hanya kantor cabang daerah.
Apakah
Bank BRI melibatkan dan memberdayakan karyawan ? Apakah cara yang dilakukan
perusahaan dalam melibatkan dan memberdayakan karyawan ? dan hambatan –
hambatan yang sering muncul ?
II
- 1. MELIBATKAN DAN MEMBERDAYAKAN KARYAWAN
Usaha untuk
melibatkan karyawan membawa 2 manfaat utama. Pertama, hal ini akan meningkatkan
kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang lebih baik, atau
perbaikan yang lebih efektif Karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari
pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan
karyawan juga meningkatkan ‘rasa memiliki’ dan tanggung jawab atas keputusan
dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya. Keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM..
Keterlibatan
dan Perberdayaan akan saya bahas tentang Bank BRI mendalo jambi. Dari
pengamatan dan analisi saya Bank BRI melibatkan dan melakukan pemberdayaan pada
karyawannya di kantor cabang daerah mendalo. Sebagai bukti bahwa Bank BRI di
mendalo melakukannya adalah sebagai berikut :
-
Pengamatan yang saya lakukan, setiap karyawan melakukan
tugas dan perkejaan masing – masing. Tetapi ada devisi yang menjadi pengamatan
saya yaitu devisi bagian melayani bagian pembuatan rekening dan perbaikan Kartu
Anjungan Tunai Mandiri.
Dari
pengalaman saya pribadi dari masalah tersebut, karyawan langsung melakukan
penyelesaian terhadap masalah tersebut dengan sendirinya dengan meminta syarat
surat kehilangan dari kepolisisan apabila kehilangan kartu ATM dan meminta
perlihatkan Buku tabungan. Masalah diatas memperlihatkan bahwa karyawan bisa
mengambil keputusan sendiri dari masalah diatas.
-
Nasabah yang melakukan pinjaman
Sebelum
memberikan pinjaman ke pada nasabah, karyawan akan menyelidiki rumah dan tanah
selain pekerjaannya (Wirausahaan). Pendapat karyawan akan menjadi pertimbagan
atasan dalam pencairan dana pinjaman. Apakah nasabah itu layak atau tidak dalam
mendapatkan pinjaman.
- 2. APA YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN DALAM MELIBATKAN DAN MEMPERDAYAKAN KARYAWAN
Pemberdayaan bukan sekadar berarti
melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh
yang sungguh-sungguh berarti. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan menyusun pekerjaan yang memungkinkan para karyawan untuk mengambil
keputusan mengenai perbaikan proses pekerjaannya dengan parameter yang
ditetapkan dengan jelas.
Bank BRI melakukan pemberdayaan karyawan
dengan memberikan karyawan wewenang dalam mengambil keputusan walaupun ada
batasannya dan mendengarkan pendapat karyawan tentang masukan – masukan yang
merupakan bagian dari perbaikan sistem. Contohnya wewenang yang diberikan Bank
BRI ialah :
-
Memutuskan
pembuatan rekening nasabah
-
Perbaikan
kartu ATM nasabah
-
Melakukan
penggantian terhadap ATM nasabah yang
hilang
3.
HAMBATAN
YANG SERING MUNCUL DALAM PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Ada beberapa
faktor yang menghambat keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam suatu
organisasi. Diantaranya adalah sutu penolakan terhadap perubahan. Menurut
fandy tjiptono(2003:131), ada 2 penolakan terhadap perubahan
yang perlu diperhatikan yaitu penolakan dari manajemen dan dari karyawan.
Penolakan manajemen terhadap penerapan PPK (Pelibatan
dan pemberdayaan karyawan) antara lain karena alasan ketidakamanan, nilai-nilai
pribadi, ego, pelatihan manajemen, karakteristik kepribadian, ketidakterlibatan
para manajer, serta struktur organisasi, dan praktik manajemen.
Penolakan dari karyawan bisa terjadi ketika mereka
merasa skeptis terhadap manajemen yang silih berganti dan tidak dilaksanakan.
Penolakan bisa juga terjadi karena karyawan tidak mau menerima perubahan karena
menyangkut hal hal baru dan mungkin tidak lazim, sehingga sulit mendapatkan
dukungan dari karyawan.
Dalam pengamatan dan analisi saya di Bank BRI
mendalo, hambatan – hambatan yang terjadi seperti :
-
Masih seringgnya karyawan harus melapor
keatasan dalam hal - hal kecil
Bagaimana
peranan kepemiminan dalam menerapkan TQM dan jeaskan pula bagaimana pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap pelaksaan TQM dalam perusahaan?
III
- 1. PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENERAPKAN TQM
Kepemimpinan itu
memiliki makna atau definisi yang sangat banyak
tergantung kepada sudut pandang orang yang menggunakannya. Robbins (1991) mendefiniskan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Schriesman, et al. (dalam Kreitner dan Kinicki, 1992. P. 516)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial di mana pemimpin
mengupayakan partisipasi sukarela para bawahannya dalam usaha untuk mencapai
tujuan organisasi. Gibson et al. (1991, p. 364) memberikan definisi
kepemimpinan sebagai kemampuan unntuk mempengaruhi motivasi atau keompetensi
individu-lindividu lainnya dalam suatu kelompok. Itu tiga diantara
definisi-definisi kepemimpinan yang ada.
Sementara itu, Goetsch dan Davis
(1994, p. 192) mendefinisikan Kepemimpinan dalam kaitannya dengan TQM (Total
Quality Management) adalah bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab
total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi.
Peranan pemimpin dalam Total Quality
Management (TQM) sangat penting dan Strategis. Peranan pemimpin dalam mencapai
tujuan sebuah organisasi sangat menentukan. Peran kepemimpinan dalam penerapan
TQM ialah sebagai pemersatu dan pengarah tujuan – tujuan didalam organisasi dan
kepemimpinan sebagai pemberdayaan karyawan dalam mencapai tujuan sehingga
karyawan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Peran pemimpin yang
baik dalam melakuka total quality management sebagai berikut :
1.
Menciptakan kesatuan tujuan dan memberi
arah (kebijakan dan sasaran)
2.
Menyediakan sumber daya
3.
Menjamin bahwa fokusnya pada pelanggan
4.
Berkomunikasi dan membangkitkan
komunikasi di antara mereka secara terbuka.
5.
Menciptakan suatu lingkungan yang
melibatkan setiap orang dalam mencapai sasaran organisasi, mendorong kerja sama
tim dan tidak mementingkan diri sendiri, dan mendorong pemahaman yang mendalam
untuk banyak orang
- 2. BAGAIMANA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PELAKSANAAN TQM DI BANK BRI
Kepemimpinan sangat berpengaruh
terhadap peaksanaan TQM dan yang berakibat terhadap kinerja karyawan.
Dari pengamatan saya di Bank BRI
mendalo, memiliki gaya kepemimpinan demokratis. Karena adanya keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan didalam organisasi perbankan. Sebagai contohnya adalah
keterlibatan penambahan unit ATM dan itu merupakan saran dan pendapat dari
karyawan agar menambah unit mesin anjungan tunai mandiri. Walaupun demokratis,
tetapi saya melihat semua karyawan bekerja dengan baik dan disiplin. Dari pakaian
yang rapi dan keramahtamaan pegawai didalam pelayanan mencerminkan gaya
pemimpin mereka tegas dan taat aturan.
Gaya kepemimpinan demokratis ini
sangat mempengaruhi berjalannya TQM didalam perusahaan. Karena akan melibatkan
karyawan didalam perbaikan terus – menerus di organisasi. sebagai contohnya
adalah adanya tanggung jawab karyawan didalam pekerjaan.
Komentar
Posting Komentar