Cinta adalah Tentang Pilihan dan keputusan
Love is a Choice and a Decision
Mengapa setiap hubungan ada pengekangan?
mengapa salah satu pihak ter-kadang membatasi gerak gerik pasangannya? Bukankah
di dalam hubungan serius ada yang namanya komitmen yang dimana ada respect di
dalamnya yang artinya ada saling menghormati dan menghargai hubungan tersebut. Mengapa
perlu adanya ketidakpercayaan dan masih melanjutkan suatu hubungan bila tidak
ada kepercayaan.
Apakah jawaban dari segala pertanyaan tersebut
adalah insecurity atau pengalaman buruk (trauma). Apakah bila kedua ini masih
ada di dalam hubungan patut untuk di perjuangkan. Bukankah ini hanya akan
menyakiti keduanya.
Bila ingin memiliki hubungan sehat, sebaiknya
seseorang sudah secure dengan diri masing-masing sehingga kebahagian pribadi
sudah tercapai dan tidak menggantung kebahagiaan dirinya kepada pasangannya.
Salah satu tujuan kita mencari pasangan yang
sepadan ialah untuk mengurangi perbedaan visi hubungan itu sendiri. Tidak ada
hubungan yang tidak memiliki perbedaan akan tetapi kita dapat menguranginya
dengan cara mencari yang sefrekuensi dalam tujuan hidup sehingga tidak ada pemantik
konflik dalam hubungan.
Mungkin ada beberapa orang akan mengatakan masalah
dalam hubungan adalah bumbu untuk memperkuat hubungan itu sendiri. Sebenarnya
ini tidak salah karena masalah akan membawa kita kepada pendewasaan. Tetapi ada
hal yang kita jangan tutup mata akan permasalahan yang berlarut yang dimana visi
dalam hubungan tidak selaras. Denial akan perbedaan visi dalam hubungan akan membawa
mu ke dalam konflik yang ke perpanjangan dan tidak ada kebahagian di dalamnya.
Salah satu perbedaan visi yang
fundamental adalah keyakinan atau agama. Bagaimana kita bisa hidup bersama
dengan keyakinan yang berbeda? Melakukan ibadah sendiri-sendiri dan memiliki
dapur halal sendiri-sendiri. Untuk hal basic ini saja sudah sangat berbeda sehingga
menguras energi yang dimana lama-kelamaan perbedaan tersebut akan terakumulasi
dan meledak.
Apa gunanya saling mengenal bila kita masih
memaksakan perbedaan fundamental dalam hubungan? Bukankah mencari pasangan yang
sefrekuensi bisa lebih menghemat energi di bandingkan mempertahankan yang akan
menguras energi.
Ada indikator hubungan yang telah toxic dan
perlu di evaluasi secara dewasa adalah bila kamu terbeban atau berat bertemu
dia atau kembali ke rumah yang di dalam rumah itu ada si dia. Bila sudah mulai
merasakan itu, perlu membahas kembali apa visi dari hubungan kalian. Apa yang
perlu di perbaiki dan apakah hubungan ini masih bisa di pertahankan.
Bukankah tujuan dari hubungan adalah saling
memberi cinta dan kebahagian di dalamnya. Bila tujuan ini tidak ada dan tidak
bisa di perbaiki, apakah perlu di pertahankan? Itulah pentingnya sebelum
menikah untuk saling mengenal.
Bagi anak muda, dalam proses pacaran baiklah
untuk membahas visi dan misi dalam hubungan. Perbanyak ngobrol karena dalam
obrolan kamu akan tau bagaimana karakter pasangan mu dan kamu akan mengetahui
jalan pikirannya. Disitulah kamu harus segera ambil keputusan, apakah kamu
mentolerir karakter pasangan mu, apakah kamu bisa bertahan sampai tua nanti
dengan sifat dan karakter pasangan mu?
Kita harus ingat, sesuatu yang terjadi di dalam
diri kita tidak lepas dari izin diri kita yang menerimanya. Bila kita menolak
sesuatu yang negatif masuk, maka hal negatif tersebut tidak akan bersama kita. Sehingga
perlunya untuk men-sortir segala hal yang ada di sekeliling diri kita dan itu
merupakan self love sebenarnya.
Terimakasih
Dodi Putra Sirait
18 September 2023
Komentar
Posting Komentar